Senin, 11 Juli 2011

Menjelajah Rumah adat Kota Pekanbaru

Di kota Pekanbaru begitu. beragam obyek wisata budaya, religi, sejarah, dan juga yang menarik adalah bangunan rumah adat yang masih begitu banyak kita jumpai di ibu kota Provinsi Riau ini. Saya begitu antusias untuk melihat bangunan-bangunan yang syarat akan sejarah budaya yang masih kental di wilayah kota Pekanbaru. dan kami mencoba memahami dengan model bentuk bangunan yang begitu arsitektural dengan corak rumah adat yang begitu mengesankan mulai dari bentuk, fungsi serta konsruksi. Ternyata setelah kami telaah bangunan tersebut, kami mendapatkan pengetahuan tentang model bangunan tersebut dilihat dari segi fungsinya, apalagi untuk iklim di Indonesia yang tropis ini, sangat beragam dari jenis model yang kami dapatkan selain dari estetika juga dari segi fungsi yang tetap memiliki arti tersendiri dari ruang-ruang yang telah ditentukan.

Perancangan Arsitektur 1 : Denah Pos Jaga

Berikut ini adalah Denah Pos Jaga dengan ukuran 12 x 9 m,  memiliki spesifikasi ruangan yakni KM/WC : 2 x 2, Ruang Istirahat : 3 x 4, Ruang Ganti 2 x 3, Serta Ruang Jaga 6 x 6. dengan organisasi ruang yang memiliki hubungan keterkaitan yang saling berdekatan dengan ruang lainnya sehingga untuk mengakses dari satu ruang keruang lainnya lebih mudah. Disamping itu ada sedikit ruang bukaan yang memiliki manfaat sirkulasi udara, dimana agar tercipta suatu ruang yang tetap terjaga untuk masalah penghawaan.


Tampak depan dari sebuah pos jaga yang diberi kaca memanjang dengan fungsi agar arah pandang dari dalam ruang dengan leluasa untuk memantau suatu keadaan yang ada diluar. serta disebelah kiri diberi sedikit coakan dengan ukuran 1,7 x 1,5 m, bertujuan agar ada sedikit ruang terbuka dan jarak pantau bisa lebih mudah.



Bentuk atap pelana pada tampak samping kiri pos jaga ini memberikan keseimbangan pada komposisi pada atap pelana yang lainnya yang terlihat pada tampak depan yang memberikan sebuah nada yang seimbang agar suatu bentuk tidak monoton. selain itu dengan diberikan dag dengan ukuran 1,7 x 1,5 m yang terdapat di depan yang berfungsi sebagai penyeimbang suatu bentuk agar terlihat ada perpaduan suatu bentuk tetapi tidak meninggalkan dari segi fungsi.

Kamis, 30 Juni 2011

Cinta tidak harus di Ucap

Banyak Fenomena dikehidupan asmara remaja dewasa ini, yang terlena dengan ucapan cinta atau sayang yang diucapkan pada pasangannya, padahal sebenarnya cinta tidak perlu di Ucap tetapi lebih ke sikap dan tindakan. ini adalah penting karena ucapan kadang tidak sama dengan kenyataanya.. Nah sebenarnya cinta tidak hanya ada pada kehidupan para remaja yang sedang berpacaran, tetapi dalam konteks kehidupan masyarakat juga yang syarat akan janji-janji namun tidak ditepati... untuk itu jangan mudah berkata cinta atau kasih sayang pada orang lain. bahwa cinta tak perlu diucap, tetapi dilaksanakan....

Minggu, 19 Juni 2011

Musik dan Arsitektur

Musik dan Arsitektur adalah sebuah bidang ilmu yang menurut hemat saya mempunyai kesamaan dalam hal rasa, artinya musik terdiri dari notasi-notasi yang akhirnya bisa tercipta sebuah lagu yang kemudian bisa kita dengar dan rasakan. Begitupun juga dengan Arsitektur terdiri dari notasi-notasi yang akhirnya bisa membuat sebuah ruang yang mempunyai arti, yang berarti tidak kosong ... disamping itu juga arsitektur juga bisa kita rasakan lewat garis-garis yang berawal dari sebuah titik-titik yang tergabung menjadi sebuah sketsa 2 dimensi dan kemudian dikembangkan menjadi sebuah bentuk yang syarat akan makna tersendiri. dan inilah sebuah karya yang bisa kita kembangkan lewat rasa yang menjadikan lebih hidup dalam berkreativitas.... karena hidup tanpa berkarya maka akan mati sia-sia....
" A3 (Anang Arek Arsitek)  "
 13:44,  20 Juni 2011, Malang

Selasa, 07 Juni 2011

13 Kompetensi Dasar Arsitek


1. Memiliki kemampuan untuk menghasilkan rancangan arsitektur yang memenuhi ukuran estetika dan persyaratan teknis dan yang bertujuan melestarikan lingkungan.
2. Memiliki pengetahuan yang memadahi tentang sejarah dan teori arsitektur termasuk seni, teknologi dan ilmu-ilmu pengetahuan umum.
3.  Memiliki pengetahuan tentang seni dan pengaruhnya terhadap kualitas rancangan arsitektur
4.  Memiliki pengetahuan yang memadahi tentang perencanaan dan perancangan kota serta ketrampilan yang dibutuhkan dalam proses perencanaan itu.
5. Mengerti hubungan antara manusia dan bangunan, antara bangunan dan lingkungannya, serta menghubungkan bangunan dan ruang diantaranya, untuk kepentingan manusia.
6. Memiliki pengetahuan yang memadahi tentang cara mencapai perancangan yang berkelanjutan.
7. Mengerti makna profesi dan peran arsitek untuk masyarakat terutama pada hal-hal yang menyangkut kepentingan masalah sosial.
8. Mengerti persiapan untuk sebuah pekerjaan perancangan dan cara-cara pengumpulan data.
9. Mengerti masalah perancangan struktur, konstruksi, dan enginerring yang berhubungan dengan rancangan bangunan.
10. Memiliki pengetahuan yang memadai tentang masalah fisika bangunan, tehnologi, dan fungsi bangunan dalam kaitannya dengan kenyamanan dan perlindungan terhadap iklim.
11. Memiliki ketrampilan merancang yang memenuhi kebutuhan bangunan dalam batas-batas yang diberikan oleh anggaran biaya dan peraturan bangunan.
12. Memiliki pengetahuan yang memadai tentang industri, organisasi, dan prosedur dalam penerjemahan konsep rancangan menjadi wujud bangunan serta menyatukan rencana dalam perencanaan menyeluruh.
13. Memiliki pengetahuan yang memadai mengenai pendanaan manajemen proyek dan pengendalian biaya.

NB: Terima-kasih untuk Bu Hastuti selaku ka-jur arsitektur UII yang telah sabar menerangkan 13kompetensi dasar arsitek ini dalam mata kuliah manajemen proyek yang mencerahkan..